Uang Rp 1.000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat, 4 bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan...
Yang Rp 100. 000 bertanya kepada Rp 1.000, “Kenapa badan kamu begitu lusuk, kotor dan bau amis?” Rp 1.000 menjawab, “Karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis.” Lalu Rp 1.000 bertanya balik kepada Rp 100.000, “Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?” Dijawabnya, “Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet.”
Lalu Rp 1.000 bertanya lagi, “Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?” Dijawablah, “Belum pernah” Rp 1.000 pun berkata lagi, “Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000, tetapi aku selalu mampir di seluruh tempat ibadah, dan ditangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat.”
Akhirnya menangislah Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini. Jadi bukan seberapa besar penghasilan kita, tetapi seberapa bermanfaat penghasilan kita pakai untuk ke jalan yang benar.
Buat anda yang baru saja selesai install ulang komputer dengan system operasi windows 7 dan ketika menyalakan pertama kali (booting) masih terasa lambat, berikut ini ada beberapa langkah untuk mempercepat proses booting tersebut:
·Jalankan menu RUN dengan menekan tombol Windows+R dan kemudian ketikkan msconfig lalu enter, atau bisa juga kamu ketik msconfig pada kolom Search di Start Menu
·Setelah muncul jendela System Configuration, klik tab Boot kemudian Advanced Option. Setelah itu beri tanda ceklis pada Number of Processor dan select juga maximum number of core processor. Untuk Maximum Memory dan isilah sesuai dengan memori Laptop atau Komputer anda, misal jika memori RAM Laptop kamu 2 GB masukan 2048, 1GB=1024)
·Setelah selesai klik tombol OK
·Selanjutnya pilih tab Start Up
·Pada tab ini terdapat daftar program yang otomatis berjalan ketika Windows 7 booting (pertama kali dijalankan) hilangkan tanda ceklis pada program-program yang tidak dibutuhkan atau kurang manfaatnya (untuk antivirus sebaiknya biarkan diberi ceklis)
·Setelah semuanya selesai klik OK untuk keluar dari System Configuration dan kemudian restart komputer.
Access Point adalah sebuah perangkat jaringan yang berisi sebuah transceiver dan antena untuk transmisi dan menerima sinyal ke dan dari clients remote. Dengan access points (AP) clients wireless bisa dengan cepat dan mudah untuk terhubung kepada jaringan LAN kabel secara wireless.
Jika dilihat dari jaringan komputer tanpa kabel (wireless), access point merupakan pemancar yang menghubungkan komputer-komputer yang terpaut dengan jaringannya untuk menuju jaringan yang lebih besar (internet).
Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network). Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, pada access point ini koneksi data/internet akan dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
Standar Wireless LAN adalah IEEE 802.11 = IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan institusi yang melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.
Perkembangan dari standar 802.11 diantaranya yaitu:
802.11 = Standar dasar WLAN, mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
802.11a = Standar High Speed WLAN 5GHz band, transfer data up to 54 Mbps
802.11b = Standar WLAN untuk 2.4GHz, transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
802.11e = Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua interface radio IEEE WLAN
802.11f = Mendefinisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g = Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps.
802.11h = Mendefinisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
802.11i = Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
802.11j = Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802.11a di Jepang
Kelebihan standar 802.11 antara lain :
Mobilitas
Sesuai dengan jaringan IP
Konektifitas data dengan kecepatan tinggi
Frekuensi yang tidak terlisensi
Aspek keamanan yang tinggi
Instalasi mudah dan cepat
Tidak rumit
Sangat murah .
Kelemahan standar 802.11 antara lain :
Bandwidth yang terbatas karena dibagi-bagi berdasarkan spektrum RF untuk teknologi-teknologi lain
Kanal non-overlap yang terbatas
Efek multipath
Interferensi dengan pita frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz
Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan bagaimana cara merangkai atau membuat kabel utp jenis stright dan cross over, ilmu ini saya dapat ketika saya melakukan praktek pada saat kuliah jaringan komputer.
A.Alat dan Bahan :
·Kabel UTP Cat 5e
·Crimping Tools
·Konektor RJ-45
·Kabel Tester
Gambar. Crimping Tools
Gambar. Konektor RJ-45
Gambar. Kabel Tester
Gambar. Kabel UTP
B.Teori Singkat
Pengertian
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah kabel yang digunakan dalam membuat sebuah jaringan local (Local Area Network). Sesuai dengan namanya, kabel UTP berarti kabel pasangan yang berpilin/terbelit (twisted pair) dan tanpa ada pelindung (unshielded). Lilitan ini berfungsi sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.
Kategori Kabel UTP
Kabel UTP memiliki beberapa jenis kategori, kabel yang memiliki kategori lebih tinggi mempunyai kelebihan/kualitas yang lebih baik dari pada kategori yang lebih rendah. Berikut ini adalah jenis-jenisnya:
·Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocok untuk mentransmisikan data.
·Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second).
·Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseT network, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
·Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps.
·Kabel UTP Category 5
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps.
·Kabel UTP Category 5e
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
·Kabel UTP Category 6
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut.
·Kabel UTP Category 7
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz.
Teknik Pemasangan dengan Stright Through Cable
Dalam pemasangan kabel UTP terutama pada jaringan LAN, terdapat dua cara pemasangan yang umum digunakan pada jaringan komputer yaitu Stright (Standar TIA/EIA 368B) dan Cross Over (Standar TIA/EIA 368A).
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya.
Gambar diatas adalah urutan warna pemasangan menggunakan jenis Stright Through Cable, dimana ujung yang satu memiliki warna yang sama dengan ujung yang lainnya. Kabel jenis stright digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang berbeda.
Berikut adalah contoh penggunaannya:
·Menghubungkan antara computer dengan switch
·Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
·Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
·Menghubungkan switch atau hub ke router
Teknik Pemasangan dengan Cross Over Cable
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan ujung lainnya.
Gambar diatas adalah urutan warna pemasangan menggunakan jenis Cross Over, dimana ujung yang satu memiliki warna yang berbeda dengan ujung yang lainnya (Pin No 1,2,3 dan 6). Kabel cross over digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang sama.
Berikut adalah contoh penggunaannya:
·Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
·Menghubungkan 2 buah switch
·Menghubungkan 2 buah hub
·Menghubungkan switch dengan hub
·Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.
C.Langkah Kerja
Kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.
Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel pada tiap ujung-ujungnya sesuai standar TIA/EIA 368B (untuk kabel straight).
Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel menggunakan Crimping Tools.
Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan kembali urutan/posisi kabel sudah benar.
Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tools sehingga semua pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah benar-benar menekan tiap-tiap ujung kabel.
Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lainnya.
Langkah terakhir adalah melakukan pengecekan terhadap kabel yang telah dibuat tadi menggunakan Kabel Tester dengan cara memasukan masing-masing ujung kabel (yang telah terpasang konektor RJ-45) ke masing-masing port yang tersedia pada Kabel Tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
D.Analisa dan Kesimpulan
1.Dalam mengupas ujung-ujung kabel, usahakan ujung kabel yang dikupas tidak terlalu panjang ataupun terlalu pendek. Ini dilakukan agar kabel yang kita gunakan tidak ada yang terbuang percuma (karna terlalu panjang), ataupun melakukan pengupasan berulang-ulang (karna terlalu pendek).
2.Sebelum melakukan crimping pastikan ujung-ujung kabel telah masuk seluruhnya kedalam konektor (mentok). Ini bertujuan agar pin (kuningan) benar-benar menekan ujung kabel sehingga kabel terhubung dengan pin (kuningan) pada konektor.
3.Ketika melakukan crimping pastikan juga selubung kabel juga ikut tertekan/masuk kedalam konektor. Ini bertujuan agar ujung kabel benar-benar tertahan dan tidak mudah terlepas dari konektor.
4.Setelah dilakukan pengetesan dengan kabel tester tetapi nyala lampu LED kurang baik, coba ulangi lagi mem-press kabel menggunakan crimping tools mungkin pin (kuningan) masih kurang kuat menekan kabelnya. Dan jika nyala lampu LED masih kurang baik, maka pemasangan konektor harus diulangi/diganti dengan yang baru.